Jumat, 28 November 2014

Ketika Mempertahankan Lebih Sulit Daripada Meraihnya



“Saya mah sudah tak bisa bicara lagi saking bahagianya seperti dapat jodoh”Yap, pernyataan di atas dikutip dari Wali Kota Bandung, yang biasa disapa ‘Kang Emil’ kepada media saat ditanya soal perasaannya tak lama selepas Persib dinobatkan sebagai Juara ISL 2014 beberapa waktu lalu, sosok muda yang nyentrik dan menjadi pemimpin panutan masa kini.Setuju, layaknya ‘jodoh’ yang dicari-cari dan ditunggu-tunggu sekian lamanya akhirnya ketemu juga, sama halnya Persib dan Bobotoh yang  kurang lebih 19 tahun lamanya rindu juara akhirnya ketemu juga jodohnya yaitu JUARA. Tapi, maaf sebelumnya jika penulis dalam hal ini bersifat provokatif yang bisa menyebabkan reaksi yang berlebihan dari para pejuang cinta yang masih mengharap dan menunggu jodohnya datang (dibaca : jomblo) hehe..tenang guys, jika demikian saya sendiri juga mewakili nasib dan perasaan yang sama seperti kalian, dan buat kalian yang sudah ketemu jodohnya seperti halnya Persib selamat sudah tenggelam dalam euforia dan tertawa jahat diatas penderitaan kami *emot sedih*.Kembali, sama halnya orang yang sudah menemukan jodohnya dan bisa hidup bahagia tentu dengan cara yang tidak mudah bukan datang ‘ujug-ujug‘ tapi melalui berbagai usaha dan perjuangan ekstra, mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan tentunya tak sedikit menguras kocek dalam dompet. Ekstrimnya, jika tak mempan juga terpaksa menggunakan jasa dukun pelet bahkan mendadak jadi rajin puasa Senin Kamis dan tak mau melewatkan yang namanya sholat malam, banyak cara dilakukan. Ya, yang akan jadi sorotan bukan itu jika kita sudah mendapat jodoh & bahagia, tapi yang akan jadi konsen ke depan adalah Bagaimana cara mempertahankan kebahagian yang sudah ada itu agar tetap terjaga dan jangan sampai putus dan bercerai berai, karena hidup itu bukan sekedar terus-menerus ngeluarin air mata sambil dengerin lagunya ‘Sakitnya tuh disini…’ guys, kita juga berhak bahagia.Juga, sama halnya dengan Persib yang bisa Juara lagi setelah sekian lama menunggu dan di nanti-nantikan Bobotoh, tentu dengan melewati berbagai usaha dan bukan dengan mudah begitu saja di dapat. Ya, pengorbanan, totalitas, loyalitas, dedikasi pemain, jajaran direksi, manajemen, staf pelatih, sponsor dan termasuk semua elemen yang ada di dalam tubuh Persib saya yakin menumpahkan semua pikiran, tenaga, keringatnya sampai tetes penghabisan demi mencapai itu semua. Kalau soal hitung-hitungan finansial mungkin sudah tak dapat dikalkulasi lagi berapa banyak yang dikeluarkan. Semua itu dilakukan semata-mata  demi prestasi Persib diluar segelintir pihak (sebut saja Oknum) yang hanya ingin mengambil celah ‘manfaat’ dibalik momen Persib juara ini, ah sudahlah bukan untuk dibahas.Dan Kini, prestasi itu telah kita capai, apakah cukup puas sampai disitu ? tentu tidak. Masih banyak ‘PR’ ke depan, masih banyak musim-musim mendatang, tidak cukup dengan dua bintang, kalau bisa tiga bintang, empat bintang, lima bintang bahkan kalau perlu sejuta bintang, ya kalau perlu mungkin kita bisa suruh petinggi Persib untuk membuat museum yang didalamnya menyimpan koleksi piala-piala Persib yang sudah tak tertampung lagi karena terlalu seringnya Persib Juara. Berlebihan mungkin tapi itu hanya sedikit bagian dari harapan semua Bobotoh yang ingin terus euforia kebahagian ini bisa berlanjut terus dan tidak hanya berhenti sampai disini, jangan sampai kita harus ‘lagi’ menunggu sampai 19 tahun bahkan lebih lama untuk bisa juara.“Maintaining is harder than achieving”Ketika mempertahankan itu lebih sulit daripada meraihnya. Kutipan yang ada benarnya, kenapa demikian? ya kelak di saat kita ingin menginginkan lebih dari sesuatu yang sudah didapat sekarang, tentu pekerjaannya akan double di depan yakni disamping meraih lagi juga meraih untuk mempertahankannya. Ada peribahasa yang tepat untuk mengungkapkan hal dimaksud, “mengharapkan hujan di langit, air di tempayan di curahkan atau anak dipangku dilepaskan anak  berlari dikejarnya”Demikian juga Persib, jangan sampai larut dan puas dengan kemenangan sekarang, tapi berfikir jauh bagaimana cara untuk bisa mempertahankan prestasi ke depan bahkan bisa menambah lagi prestasi-prestasi lainnya, tidak ada yang tidak bisa, tugas kita nanti lebih berat Sib!, bukan hanya tugasnya yang ganda mempertahankan dan meraih kembali, tapi semangat kita juga harus ganda bahkan kalau bisa berkali-kali lipat banyaknya.Oke, This is the first and not be last, untuk mewujudkan semua itu dimulai dari stop euforia juara buat sekarang, semua fokus dan bersiap untuk menghadapi tantangan yang mungkin datang lebih berat musim depan.Memang,mempertahankan akan lebih sulit daripada saat meraihnya, tapi tidak berlaku buat soal pemain bagi Persib, ya kerap tiap berganti musim liga saat yang sama pula Persib seringkali terlalu banyak bongkar isi komposisi pemain, sedikit yang bisa dipertahankan.
Untuk musim depan kita rubah budaya tersebut, kenapa tidak semua pemain yang mengantarkan Persib juara sekarang dipertahankan, saya rasa layak, kalaupun mau hanya mencoret dan melepas pemain yang kontribusinya di bawah ekspetasi musim ini saja dan menambahkan beberapa pemain yang disesuaikan dengan kebutuhan tim. Sedikit kita bisa berkaca kepada tim yang ambisi menuju lima bintangnya berhasil kita patahkan, Persipura. Ya, kesuksesan Persipura tidak lepas dari kesolidan & kondusifitas tim yang terjalin yang cukup lama, terlihat dari kekompakan dalam bermain dan stabil dalam tiap musimnya, juga tak lepas dari pembinaan pemainnya yang terus-menerus, dan lebih mengedepankan pemain lokal dan muda mereka.
Ya pemain Persipura rasanya tak pernah kehabisan pemain-pemain berbakat, dari eranya Aples, Edu Ivakdalam, Boas sampai Pahabol di era sekarang rasanya tak pernah putus mata rantainya.
Saya jadi ingat, berbalik pada era emasnya PERSIB dulu, Persib di kenal sebagai gudangnya pemain-pemain berbakat dan tak hentinya memasok pemain untuk membela merah putih dengan lebel pemain asli lokal binaan Persib. Siapa yang tidak mengenal Adeng Hudaya, Aang Suparman, Yusuf Bachtiar, Asep Dayat, Ajat Sudrajat, Roby Darwis, Yaris Riyadi dan masih banyak lagi di antaranya.
Bahkan kita ingat gelar pertama juara liga dulu di dapat oleh tim yang sebagian besar pemainnya diisi oleh pemain-pemain muda asli lokal binaan Persib dan tak ada satupun kontribusi pemain impor kala itu, membanggakan bukan? itu dulu, tapi kenapa tidak ke depan dan seterusnya untuk tidak melupakan produk-produk lokal berbakat yang bisa di manfaatkan dan dimaksimalkan buat tim daripada jorjoran mencari jalan instan dengan mengeluarkan kocek yang tidak sedikit buat pemain asing dan pemain di luar hasil binaan Persib yang berlabel selangit mahalnya, lebih baik uang yang mengalir dari sponsor itu lebih banyak porsinya dimanfaatkan untuk pembinaan usia muda.
Pemain muda, yang kadang terlupakan, miris memang di saat kita meraih juara hanya sedikit pemain asli binaan Persib yang terlihat kontribusinya, liat musim ini, nama-nama muda pribumi seperti Rudiyana, Sigit, Agung pribadi dan lainnya tenggelam oleh pemain ‘tamu’ dan impor. Ya, mereka lebih banyak di posisikan sebagai pelapis dan menghabiskan waktunya di bangku cadangan.
Untuk musim depan, disaat tantangan akan lebih berat ditambah Persib akan berlaga lebih dari satu kompetisi, selain liga, ada piala indonesia dan tentunya yg lebih berkelas Liga Champions Asia yang selain membawa nama Persib tapi mempertaruhkan juga harga diri bangsa di kancah internasional, tentunya dibutuhkan fisik, mental dan persiapan yang cukup, tidak ada waktu sedikit pun untuk berleha-leha, manfaatkan waktu yang sangat sedikit ini untuk persiapan yang lebih mantap, jangan menunggu tapi banyak bergerak.
Lupakan euforia kemenangan sedari detik ini dan tatap ke depan untuk mempertahankan dan meraih juara (lagi) dan prestasi-prestasi yang lebih membanggakan lainnya.
Jadikan tugas yang berlipat ganda itu menjadi semangat yang berlipat ganda pula,jika memang mempertahankan lebih sulit dari meraihnya,kenapa tidak untuk keduanya? pasti bisa!.
Ketika kami (Bobotoh) sudah ditakdirkan untuk berjodoh dengan Persib, dan Persib yang sudah menemukan kembali jodohnya, Juara. Saat itu kami berada di belakang kalian dalam melawan kemustahilan untuk mempertahankan dan meraihnya (lagi). Bagi kami Bobotoh, tidak ada hal yang lebih membahagiakan dan membanggakan disaat kalian mempersembahkan kemenangan dan mengangkat piala setinggi-tingginya buat kami.
Proud of you, PERSIB JUARA dan akan JUARA lagi !
Tulisan ini didedikasikan buat seluruh pemain yang pernah membawa Persib Juara.