Jumat, 24 Oktober 2014

cerita tentang Saya dan PERSIB


Persib, mungkin sudah tidak asing lagi terdengar oleh orang-orang yang  tinggal di Bandung& Jawa Barat umumnya. Persib memiliki pesona tersendiriBagi “mereka” yang merasakannya, ya konteks kata “mereka” disini tentunya adalah para pecinta Persib atau biasa disebut bobotoh. Menjadi bobotoh tentunya bukan merupakan sebuah pilihan, namun adalah sebuah takdir, mengapa disebut takdir? Ya, tentunya karena semua itu tumbuh alami tanpa paksaan, dengan melihat keluarga & lingkungan sekitar yang juga bobotoh & sering menceritakan sepak terjang Persib di persepakbolaan Indonesia.Tentunya lambat laun rasa mencintai Persib itu tumbuh alami dengan sendirinya. Dan mungkin karena itu, hampir setiap orang yang mencintai Persib pun tidak tahu kapan persisnya ia menjadi seorang bobotoh, termasuk saya sendiri. Seingat saya, benih-benih kekaguman dan cinta pada sosok Persib itu mulai ada ketika saya masih duduk di bangku SD di kota Bandung & kebetulan dari SD saya juga merupakan penggemar sepakbola. Saat saya duduk di bangku SD kelas 6, saya mulai lebih sering mengamati sepak terjang Persib lewat siaran televisi bahkan tak jarang pula hanya melihat dari cuplikan di media onlineBarulah ketika masuk SMP saya mulai berani untuk menyaksikan pertandingan Persib langsung di Stadion. Sebenarnya sejak sebelum SMP sudah ingin nonton langsung, tapi karena larangan dari orang tua & keadaan saya yang masih terlalu kecil barulah ketika duduk di bangku SMP saya mulai aktif menonton langsung ke Stadion (karena ketika SMP saya sudah mendapat kan izin dari orang tua untuk menonton langsung di stadion). Selain itu juga karena saat SMP banyak teman saya yang juga cinta Persib & juga suka menonton ke Stadion.Meskipun saat itu Persib gagal menang, namun atmosfer saat pertama kalimenyaksikan pertandingan Persib di Stadion secara langsung tentunya takkan terlupakan & sangat luar biasa, berbeda dengan atmosfer ketika menyaksikan pertandingan di Stadion akhir-akhir ini (mungkin karena sudah terbiasa). Hingga detik ini Persib tak dapat dipisahkan dari hidup saya, Persib adalah bagian dari hidup saya & seakan telah menjadi inspirasi bahkan salahsatu semangat hidup saya. Sangat banyak kejadian & pengalaman ketika menjadi bobotoh, ketika menyaksikan pertandingan kandang yang tidak dapat saya ceritakan semua disini.Dan tentu hal yang sangat saya impikan & pastinya juga impian seluruh bobotoh adalah melihat Persib kembali juara liga. Karena ketika Persib menjadi juara tahun 1995, saya belum terlahir kedunia. Maka berbahagialah untuk semua bobotoh yang turut bersuka cita menyaksikan Persib juara, itu adalah salahsatu anugerah terindah yang pernah kalian miliki. Dan saya yakin, generasi bobotoh selanjutnya juga akan menjadi saksi kejayaan Persib di waktu mendatang, termasuk saya.Karena PERSIB pernah juara & PERSIB akan juara lagi.


Jayalah Persibku!!!